Valentine, Hari Penantian Kematian
Ini blog pertama saya, saya bukanlah sastrawan ataupun penulis yang ulung, mohon maklum jika tulisan ini belepotan,tapi ini saya tulis atas dasar pengalaman saya sendiri, bukan seluruh cerita hidupku, hanya satu hari, dihari Valentine, ingat ya ini bukan cerita cinta.
14 Februari 2019, cerita ini dimulai dari tempat saya bekerja, sedikit berkenalan saaat itu saya mahasiswa semester 2 di IAIN Salatiga, saya bukanlah orang yang mampu secara ekonomi, karena itu saya bekerja, ya walaupun jarak rumah kampus dengan tempat bekerja terpaut lumayan jauh, salatiga (kampus) > Boyolali (rumah) > Sukoharjo (tempat kerja), balik lagi kecerita awal, saya bekerja di Sukoharjo sebagai Administrasi Perkantoran, saya menikmatinya.
Dihari yang sama, dijam yang berbeda, dan matahari menunjukan sudah mulai tergelincir di ufuk barat, ada kegiatan yang harus saya datang disaat itu, kumpul rutin setiap bulan sekaligus diskusi, yang waktu itu kebetulan temanya tentang masalah HOAX, yang kebetulan juga saya tertarik dengan diskusi bertemakan HOAX, berangkatlah saya dari Sukoharjo Ke Klaten 1 jam perjalanan, disela sela saya bersepeda, saya terus berfikir apa yang perlu saya tanyakan, materi apa saja yang mungkin akan keluar dan siapa saja yang datang :v,
Setelah sekian lama saya berfikir dan menghayal, sampailah saya di lokasi, ada suatu hal yang aneh ternyata, dimalam yang dingin, dan hembusan angin malam yang kencang, saya tidak merasakan kedinginan, saya tidak memakai apapun kecuali kaos oblong warna hitam, dan bahkan banyak sekali keringat yang keluar, aneh, ya memang aneh.
Sebelum acara diskusi dimulai, ada beberapa pembukaan, ada pementasan wayang orang, qiro ah dan doa, dan keringat masih saja terus bercucuran, saya terganggu, begitupun mereka yang ada disamping saya.
Puncak acara pun dimulai, acara dimulai oleh seorang pemateri yang saya lupa namanya siapa, banyak yang bertanya tanya tentang tema yang dibawakan, dan sayapun mendapat bagian pertanyaan yang terakhir, saya bertanya dengan santai namun dihasi muka yang penuh keringat, malah jadi terkesan gugup, pertanyaan saya pun dijawab dengan gamblang dan jelas, walaupun tidak menjawab seperti yang saya harapkan
Setelah acara selesai, dilanjutkan dengan acara makan dan istirahat, disaat itu saya di hampiri oleh seorang wartawan dari salah satu televisi, saya pun ditunjuk untuk diwawacarai, banyak pertanyaan yang dilontarkan yang kemudian saya jawab dengan santai, keringatpun numpang eksis di kamera, sial emang, saya sangat gembira saat itu, dibenak saya pun berbicara dengan bangganya karena diwawancarai dan masuk tv “cuk, anjir sak umur umur lagi pisan mlebu tv, mlebu berita ning dudu kriminal anjir seneng aku cuk, weeh sik sik aku bagus ora yo mau nang kamera, burik ndang ndang, ah yoben ding penting mlebu tv” itu yang ada dibenakku
Setelah itu ada beberapa kawan yang menghampiri dan menanyakan “sopo kui rul” aku jawab dengan nada yang senang “wartawan tv, embuh tv ngendi, lali takon” , setelah itu teman 2 perempuan mengajak saya untuk foto bersama (makin seneng aku cuk)
Sik sik aku kesel meh ngetik meneh, maklum ra tau ngetik, di gawe bersambung bae pie ya, iyo we ngono. Iki ceritane ijik akeh jane. Ono adegan ameh mati barang lho, gayeng kan, sesuk meneh tapi yo, kesel wkwkwk
Ini blog pertama saya, saya bukanlah sastrawan ataupun penulis yang ulung, mohon maklum jika tulisan ini belepotan,tapi ini saya tulis atas dasar pengalaman saya sendiri, bukan seluruh cerita hidupku, hanya satu hari, dihari Valentine, ingat ya ini bukan cerita cinta.
14 Februari 2019, cerita ini dimulai dari tempat saya bekerja, sedikit berkenalan saaat itu saya mahasiswa semester 2 di IAIN Salatiga, saya bukanlah orang yang mampu secara ekonomi, karena itu saya bekerja, ya walaupun jarak rumah kampus dengan tempat bekerja terpaut lumayan jauh, salatiga (kampus) > Boyolali (rumah) > Sukoharjo (tempat kerja), balik lagi kecerita awal, saya bekerja di Sukoharjo sebagai Administrasi Perkantoran, saya menikmatinya.
Dihari yang sama, dijam yang berbeda, dan matahari menunjukan sudah mulai tergelincir di ufuk barat, ada kegiatan yang harus saya datang disaat itu, kumpul rutin setiap bulan sekaligus diskusi, yang waktu itu kebetulan temanya tentang masalah HOAX, yang kebetulan juga saya tertarik dengan diskusi bertemakan HOAX, berangkatlah saya dari Sukoharjo Ke Klaten 1 jam perjalanan, disela sela saya bersepeda, saya terus berfikir apa yang perlu saya tanyakan, materi apa saja yang mungkin akan keluar dan siapa saja yang datang :v,
Setelah sekian lama saya berfikir dan menghayal, sampailah saya di lokasi, ada suatu hal yang aneh ternyata, dimalam yang dingin, dan hembusan angin malam yang kencang, saya tidak merasakan kedinginan, saya tidak memakai apapun kecuali kaos oblong warna hitam, dan bahkan banyak sekali keringat yang keluar, aneh, ya memang aneh.
Sebelum acara diskusi dimulai, ada beberapa pembukaan, ada pementasan wayang orang, qiro ah dan doa, dan keringat masih saja terus bercucuran, saya terganggu, begitupun mereka yang ada disamping saya.
Puncak acara pun dimulai, acara dimulai oleh seorang pemateri yang saya lupa namanya siapa, banyak yang bertanya tanya tentang tema yang dibawakan, dan sayapun mendapat bagian pertanyaan yang terakhir, saya bertanya dengan santai namun dihasi muka yang penuh keringat, malah jadi terkesan gugup, pertanyaan saya pun dijawab dengan gamblang dan jelas, walaupun tidak menjawab seperti yang saya harapkan
Setelah acara selesai, dilanjutkan dengan acara makan dan istirahat, disaat itu saya di hampiri oleh seorang wartawan dari salah satu televisi, saya pun ditunjuk untuk diwawacarai, banyak pertanyaan yang dilontarkan yang kemudian saya jawab dengan santai, keringatpun numpang eksis di kamera, sial emang, saya sangat gembira saat itu, dibenak saya pun berbicara dengan bangganya karena diwawancarai dan masuk tv “cuk, anjir sak umur umur lagi pisan mlebu tv, mlebu berita ning dudu kriminal anjir seneng aku cuk, weeh sik sik aku bagus ora yo mau nang kamera, burik ndang ndang, ah yoben ding penting mlebu tv” itu yang ada dibenakku
Setelah itu ada beberapa kawan yang menghampiri dan menanyakan “sopo kui rul” aku jawab dengan nada yang senang “wartawan tv, embuh tv ngendi, lali takon” , setelah itu teman 2 perempuan mengajak saya untuk foto bersama (makin seneng aku cuk)
Sik sik aku kesel meh ngetik meneh, maklum ra tau ngetik, di gawe bersambung bae pie ya, iyo we ngono. Iki ceritane ijik akeh jane. Ono adegan ameh mati barang lho, gayeng kan, sesuk meneh tapi yo, kesel wkwkwk
